Perlu diingat, bahwa dalam pengambilan keputusan di situasi kritis atau darurat seperti pada contoh praktik sebelumnya ada satu hal yang perlu menjadi pertimbangan, yaitu tanggung jawab moral , dimana kamu perlu mengambil Tanggung jawab Etis pada setiap Keputusan dengan segala konsekuensi yang kamu harus ambil.
Tanggung jawab etis adalah komitmen untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil selaras dengan nilai moral, prinsip keadilan, dan norma sosial yang berlaku. Menurut Ferrell, Fraedrich, & Ferrell (2021), tanggung jawab etis berarti mempertimbangkan dampak keputusan terhadap semua pihak yang terlibat, bukan hanya keuntungan atau kepentingan pribadi/organisasi.
Mengapa Tanggung Jawab Etis Penting?
Menjaga Kepercayaan
Keputusan yang etis membangun kepercayaan dari pihak internal (tim, karyawan) maupun eksternal (masyarakat, pelanggan, mitra). Kepercayaan ini menjadi modal sosial yang sangat berharga.
(Mayer, Davis, & Schoorman, 1995).
Mencegah Risiko Hukum dan Reputasi
Mengabaikan prinsip etika dapat memicu pelanggaran hukum, krisis reputasi, dan hilangnya dukungan publik. Etika berfungsi sebagai “sistem peringatan dini” sebelum masalah hukum muncul.
(Carroll & Buchholtz, 2015).
Mendukung Keberlanjutan Jangka Panjang
Keputusan yang etis mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Ini selaras dengan konsep triple bottom line: profit, people, planet.
(Elkington, 1997).
Meningkatkan Kualitas Keputusan
Pertimbangan etis mendorong analisis yang lebih menyeluruh, termasuk dampak sosial dan moral, sehingga hasil keputusan lebih adil dan bermanfaat.
(Trevino & Nelson, 2021).
Prinsip-Prinsip Dasar Tanggung Jawab Etis dalam Keputusan
Rest, 1986; Velasquez et al., 2017).
Selanjutnya kalian bisa melakukan pendalaman pembelajaran dengan mengisi lembar kerja dibawah ini.